Sabtu, 26 Februari 2011

Pengantar Bisnis - Bab 10 dan Bab 11 Mengelola Karyawan

MENGELOLA KARYAWAN

Pokok bahasan Mengelola karyawan terdiri dari 2 bab pembelajaran, yaitu :
  1. Bab 10 Memotivasi Karyawan
  2. Bab 11 Merekrut, Melatih, dan Mengevaluasi Karyawan

Bab 10
MEMOTIVASI KARYAWAN
Suatu perusahaan memiliki indikasi untuk dapat mengarahkan perusahaan tersebut untuk  meraih masa depan perusahaaan  yang cemerlang. Oleh sebab itu perusahaan mengandalkan manajernya untuk mengarahkan sumber daya manusia yang dimiliki untuk melebarkan sayap perusahaan menjadi lebih lebar dan maju.
  1. Nilai dan Motivasi
Suatu perusahaan dapat meraih keberhasilan karena karyawan yang termotivasi oleh lingkungan kerjanya untuk berkinerja secara baik dan menghasilkan karya-karya yang mengagumkan bagi manajer dan perusahaannya. Ada berbagai cara untuk memotivasi karyawan agar dapat berkinerja secara baik.
Beberapa manfaat memotivasi karyawan sebagai berikut:
·        Mendorong karyawan untuk berupaya membuat dan menghasilkan produk yang berkualitas
·        Mendorong karyawan untuk berupaya menjual produk
·        Mendorong karyawan untuk berusaha efisiensi biaya produksi yang rendah dan pemasaran
·        Mendorong karyawan untk berupaya mencapai biaya pembiayaan yang rendah
·        Mendorong para karyawan untuk mengembangkan diri dan kemampuannya
·        Menambah rasa kepedulian yang tinggi terhadap perusahaan
·        Mencegah terjadinya keresahaan di kalangan karyawan yang selama ini kurang diperhatikan
·        Mengurangi karyawan yang yang meninggalkan perusahaan
·        Mengoptimalkan penggunaan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan karyawan, sesuai dengan potensi yang bersangkutan
  1. Teori Motivasi
Kepuasan kerja (job satisfaction) sangat mempengaruhi motivasi terhapad karyawan., dengan kata lain bahwa kepuasan kerja merupakan suatu tingkat dimana karyawan tersebut merasa puas dengan hasil pekerjaannya. Para manajer yang dapat memberikan kepuasan kerja kepada karyawannya berarti telah dapat memotivasi karyawannya. Ada beberapa macam teori motivasi yang dapat dijadikan menjadi suatu pedoman bagi manajer-manajer di suatu perusahaan:
    1. STUDI HAWTHORNE
Para peneliti ini melakukan studi ini  pada akhir tahun 1920-an terhadap para pekerja di Western Electric Plant. Hasilnya bahwa beberapa penyesuaian ke dalam kondisi yang mencerminkan perhatian ditingkatkan ke arah karyawan, maka perusahaan memperoleh produktivitas yang lebih tinggi. Dalam hal ini, karyawan diperbolehkan ikut berpartisipasi terhadap perusahaan.
    1. HIERARKI KEBUTUHAN MASLOW
Teori hierarki kebutuhan {hierarchy of needs} dikembangkan oleh Abraham Maslow, seorang psikolog, pada tahun 1943. Teori mengatakan bahwa kebutuhan manusia diperingkatka dalam lima kategori umum. Orang-orang harus memenuhi kebutuhan yang lebih rendah dalam rangka meningkat kepada kebutuhan yang lebih tinggi.
” HIERARKI KEBUTUHAN MASLOW ”
ü      Aktualisasi diri meliputi memaksimalkan potensi
ü      Kebutuhan akan penghargaan meliputi rasa hormat, prestise, pengakuan, dan kekuasaan
ü      Kebutuhan sosial meliputi interaksi sosial dan penerimaan oleh orang lain
ü      Kebutuhan keselamatan meliputi keamanan kerja dan kondisi kerja yang aman
ü      Kebutuhan fisioligis meliputi pangan, papan, dan sandang




Pyramid Diagram

    1. STUDI KEPUASAN KERJA HEZBERG
Frederick Hezberg melakukan survey pada akhit tahun 1950-an terhadap 200 akuntan dan insinyur mengenai kepuasan kerja. Berikut adalah faktor-faktor umum yang membuat karyawan merasa puas atau tidak puas dengan pekarjaannya.
ü      Faktor-faktor higiene (environmental):
o       Kondisi kerja
o       Supervisi
o       Gaji
o       Keamanan kerja
o       Status
o       Kebijakan
o       Uang
Faktor-faktor hiegene (hygiene factor) mempertimbangkan pencegahan bukan motivasional tetapi tidak boleh perhatian motivasional tidak disajikan. Faktor-faktor ini berkaitan dengan pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan dasar dan mencegah timbulnya ketidakpuasan kerja.
ü      Faktor-faktor motivasional (the job it self)
o       Pencapaian
o       Tanggung jawab
o       Pengakuan
o       Kemajuan
o       Pertumbuhan
o       Tantangan kerja
Faktor-faktor motivasional (motivational factor) berkitan dengan pekerjaan yang dapat menciptakan kepuasan kerja dan memotivasi karyawan.
    1. TEORI X DAN TEORI Y McGREGOR         
    2. TEORI Z
    3. TEORI HARAPAN
    4. TRORI EKUITAS
Perbandingan Teori Motivasi :
TEORI
IMPLIKASI
Teori yang dikembangkan dari studi Hawthorne
Pekerja dapat dimotivasi dengan perhatian
Hierarki kebutuhan Maslow
Kebutuhan pekerja bervariasi, dan manajer dapat memotivasi pekerja untuk mencapai kebutuhan-kebutuhan ini
Studi kepuasan kerja Herzberg
Kompensasi, kondisi kerja yang memadai, dan faktor-faktor lainnya tidak memastikan adanya kepuasan karja tetapi hanya mencegah timbulnya ketidakpuasan kerja. Dengan demikian, faktor-faktor lain (seperti tanggung jawab) dibutuhkan untuk memotivasi pekerja
Teori X dan Y McGregor
Berdasarkan Teori X, pekerja akan menghindari pekerjaan juka mungkin dan tidak dapat menerima tanggung jawab.
Berdasarkan Teori Y, pekerja mau bekerja dan lebih menyukai untuk memiliki lebih banyak tanggung jawab. Jika Teori Y ada, manajer dapat memotivasi pekerja dengan mendelegasikan tanggung jawab.
Teori Harapan
Pekerja termotivasi jika imbalan potensial untuk kinerja yang tinggi diinginkan dan dapat dicapai.
Teori Ekuitas
Pekerja termotivasi jika mere diberikan kompensasi sesuai dengan pandangan pekerja akan kontribusi mereka kepada perusahaan
Teori Penegakan
Perilaku yang baik seharusnya ditegakkan secara positif dan perilaku yang buruk seharusnya ditegakkan secara negatif untuk memotivasi pekerja di masa depan


  1. Memotivasi Karyawan yang Tidak Puas
Karyawan yang puas dengan pekerjaanya secara otomatis tidak termotivasi untuk berkinerja dengan baik. Perusahaan yang tidak mampu mendisiplinkan karyawan yang tidak puas dan berkinerja buruk, maka karyawan lain harus mengambil alih bagian tersebut. Kalau mereka keluar dari perusahaan, mungkin akan lebih menguntungkan bagi persuhaan. Akan tetapi jika mereka tetap memutuskan untuk tetap tinggal, mereka akan bekerja dengan semuanya sendiri. Bahkan mereka akan berusaha untuk menghindar dari pekerjaan yang seharusnya mereka kerjakan. Dengan demikian sebaiknya perusahan mengambil langkah bijaksana dengan segera melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan yang tidak puas.
  1. Bagaimana Perusahaan Dapat Meningkatkan Kepuasan dan Motivasi Kerja
Untuk dapat meningkat kepuasan dan motivasi kerja  perusahaan membentuk berbagai program pengayaan kerja (job enrichment program), antara lain:
·        Program kompensasi yang memadai
·        Keamanan kerja
·        Jadwal kerja yang fleksibel
·        Program keterlibatan karyawan
Berikut ini adalan penjabaran dari masing-masing program yang diadakan perusahaan untuk para karyawannya:

            Program Kompensasi yang Memadai
Perusahaan harus dapat memonitr karyawannya dengan baik. Karyawan yang berkinerja baik maka berhak untuk mendapatkan persentase gaji yang tertinggi.Perusahaan harus dapat engembangkan program Kompensasi yang sesuai bagi setiap karyawannya. Berikut merupakan bentuk program-progam kompensasi yang dapat dilaksanakan perusahaan kapada karyawannya:
·        Sistem jasa merupakan sistem kompensasi yang mengalokasikan kenaikan gaji sesuai dengan kinerja (jasa)
·        Sistem merata merupakan sistem kompensasi yang mengalokasikan kenaikan gaji yang sama bagi seluruh karyawan
·        Program insentif adalah memberikan berbagai bentuk kompensasi kepada karyawan jika mereka mencapai target kinerja tertentu
Pedoman-pedoman berikut dapat membantu rancangan program kompensasi dalam memotivasi karyawan:
1)      Menyelaraskan program kompensasi dengan tujuan bisnis
2)      Menyelaraskan kompensasi dengan tujuan karyawan tertentu
3)      Menetapkan tujuan yang dapat dicapai bagi karyawan
4)      Meneima masukan karyawan mengenai program kompensasi

Keamanan Kerja
Karyawan yang memiliki keamanan kerja akan termotivasi untuk bekerja dengan baik, karena mereka merasa aman dengan kondisi yang ada di lungkungan kerjanya. Sehingga mereka merasa nyaman dalam bekerja. Keaman kerja mendorong karyawan agar memiliki komitmen jangka panjang terhadap perusahaan.

Jadwal Kerja yang Fleksibel
Perusahaan memberikan fleksibilitas kepada karyawan dalam hal penentuan waktu kerja dalam jadwal kerja mereka. Jadwal kerja ini dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu:
·        Program waktu fleksibel merupakan program yang memungkinkan jadwal jadwal kerja yang lebih fleksibel
·        Minggu kerja yang dipadatkan merupan adalah memadatkan beban kerja ke dalam jumlah hari yang lebih sedikit per minggunya
·        Berbahi tugas merupakan dua orang atau lebih berbagi jadwal kerja tertentu

Program Keterlibatan Karyawan
Metode-metode yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memotivasi karyawan dengan melibatkan karyawan itu sendiri:
·        Perluasan pekerjaan
·        Rotasi pekerjaan
·        Pemberdayaan dan manajemen partisipatif
Bentuk manajemen partisipatif yang paling populer adalah manajemen berdasarkan tujuan (management by objectives-MBO)
·        Kerja sama tim(team work)
·        Manajemen terbuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar